Pamanku Kesalahanku

Umpan Menarik Perhatian 



Umpan Menarik Perhatian 

0Ketika kotak itu dibuka, Kak Kui dan anak buahnya bergerak maju dengan hati-hati. Mereka awalnya berpikir isinya adalah bom waktu atau semacamnya.      
0

Namun ternyata, siapa yang mengira bahwa isinya adalah manusia, tepatnya seorang laki-laki.      

Pria itu diikat dalam keadaan pingsan.     

Semua orang tercengang. Mereka kemudian saling memandang.     

"Kak Kui, ini… siapa?"     

Kakak Kui marah. "Kok tanya aku? Mana kutahu. Bangunkan dia."     

Dengan cepat, seember berisi air dingin disiramkan ke lelaki itu, membuat lelaki yang pingsan itu jadi bangun.     

Setelah bangun, ia sangat terkejut. Orang itu menatap Kakak Kui dan yang lainnya dengan tidak percaya.     

Ia dengan marah berkata, "Siapa kalian? Kenapa kalian menangkapku? Kusarankan pada kalian, lebih baik bebaskan aku. Kalau tidak, kalian akan menanggung konsekuensi di luar kemampuan kalian!"     

Bawahan Kakak Kui berkata dengan suara rendah, "Permainan macam apa ini? Kenapa dua bersaudara itu memberikan lelaki lemah pada Kak Kui? Apa yang membuat Kak Kui tidak aman?"     

Lelaki itu berteriak dengan marah, "Lepaskan, kalian menculikku, apakah kalian tidak tahu siapa aku? Aku Xie Fengmian, tuan muda tertua dari Keluarga Xie di Kota Xia. Kalian tidak ada apa-apanya dibanding denganku, tetapi berani membuatku malu seperti ini. Kalau kalian menginginkan uang, katakan saja, tidak usah berpura-pura!"     

Ya benar, lelaki ini Xie Fengmian.      

Umpan yang dilemparkan Latiao dengan tujuan untuk menarik perhatian.     

Ia ingin Xie Fengmian ikut dalam drama penculikan ini untuk meyakinkan orang-orang di belakang Kak Kui bahwa dirinya jelas bukan polisi yang menyamar ataupun informan.     

Namun sebaliknya, Xie Fengmian sangat ingin menangis saat ini. Ia sangat bingung.     

Adik sepupunya itu padahal bilang adegan yang dimainkannya ini sangat mudah. Ya, benar… sangat mudah, karena sebagian besar waktu yang dihabiskannya adalah diikat dan tidak bicara.      

Tapi, tapi….     

Bukankah situasinya yang sama sekali tidak mudah, bukan?     

Didandani menjadi umpan yang segar, lalu melemparkannya ke dalam sarang binatang buas. Bukankah itu sangat menakutkan?     

Meskipun adik sepupunya bilang bahwa dirinya tidak akan pernah berada dalam bahaya apapun,      

Akan tetapi, Xie Fengmian merasa tidak berani mempercayai itu.      

Anak itu, bajingan...     

Bahkan, saudara sepupunya itu bisa membuat ide seperti ini, siapa yang tahu hal yang akan terjadi di masa depan?!     

Adik sepupunya itu sangat menakutkan. Setelah menyelesaikan urusan buruk ini, dia tidak mau lagi berkompromi untuk tetap berada di Jinchuan. Dia ingin kembali ke Kota Xia untuk menjadi tuan muda rumah kaca yang nyaman.      

Kak Kui tercengang di tempat ketika dirinya mendengar Xie Fengmian menyebutkan identitasnya.     

Tetapi bawahannya belum mengetahui reputasinya, jadi dirinya bertanya, "Kak Kui, apakah Keluarga Xie di Kota Xia... sangat hebat?"     

Kak Kui menggertakkan gigi dan tidak mengatakan apa-apa.     

Keluarga Xie dari Kota Xia, kalau bukan hebat biasa, maka berarti sangat hebat, kan?     

Tuan muda tertua Keluarga Xie ini, kata orang-orang adalah pewaris masa depan Keluarga Xie.     

Sekarang, pewaris ini diculik dan dikirim kepada mereka.     

Kak Kui merasa bahwa yang dilihatnya bukanlah seorang sandra yang bisa diperas hartanya, melainkan... sebuah gunung yang berisi emas dan perak istimewa. Sayangnya, orang ini itu adalah gunung emas dan perak yang tumbuh di lautan api, yang membuatnya tidak berani menyentuhnya.      

Kak Kui bertanya-tanya dalam hati, apa maksud Chen bersaudara ini? Mereka berani mengikat tuan muda tertua dari Keluarga Xie dan mengirimkannya kepada mereka, apa yang ingin kedua orang itu lakukan?     

Kak Kui tidak berani terus-terusan bergeming, jadi ia segera menelpon bosnya.     

Sebelum menelepon, ia menunjuk Xie Fengmian dan memberi instruksi pada bawahannya, "Tutup mulutnya."     

Xie Fengmian meraung, "Berapa banyak uang yang kalian inginkan ... um ..."     

Mulutnya, segera dibungkam.     

Kak Kui menelepon bosnya dan berkata dengan hati-hati, "Bos, Chen bersaudara menangkap seorang lelaki dan membawanya kepadaku. Mereka bilang itu adalah hadiah untuk Anda sebelum dia pergi, dan berterima kasih atas keramahan kami."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.